Aqidah Imam Asy Syafii
Bersama Pemateri :
Ustadz Abdurrahman Thoyyib
Aqidah Imam Asy Syafi’i merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abdurrahman Thoyyib, Lc. Kajian ini disampaikan pada 22 Syawwal 1439 H / 07 Juli 2018 M.
Kajian Aqidah Imam Asy Syafi’i – Ustadz Abdurrahman Thoyyib, Lc.
Sudah kita sampaikan bahwa aqidah para imam ahlussunnah wal jama’ah sejak dahulu kala tidak ada perbedaan didalamnya. Mereka satu kesatuan dalam aqidah. Seperti yang sudah kita sampaikan dari Aqidah Imam Humaidi (gurunya Imam Bukhari), Aqidah Imam Sufyan Ats Tsauri, Aqidah Imam Bukhari, demikian pula yang kita bahas sekarang ini. Ini semuanya agar menguatkan kembali aqidah kita agar betul-betul aqidah kita lurus.
Kita akan meringkas tentang aqidah Imam Asy Syafi’i dan kita akan nukil dari sebuah makalah yang disusun oleh ulama ahlussunnah dari Yordania. Yaitu Syaikh Muhammad Musa Alu Nashr rahimahullahu ta’ala. Beliau menyampaikan enam poin tentang aqidah Imam Asy Syafi’i. Beliau menukil dari kitab-kitab ulama yang terpercaya seperti Mukhtashar Uluw Imam adz Dzahabi, Manaqib Imam Syafi’i, Syarah Ushul I Tiqad Ahlussunah Wal Jamaah yang ditulis oleh Imam Al Lalika’i. Beliau hanya sekedar menukil dan menyusun aqidah Imam Syafi’i dari kitab-kitab para ulama yang terpercaya tersebut.
Pertama, diriwayatkan dari Yunus bin Abdil A’la, bahwa Imam Syafi’i berkata, “Allah memiliki nama-nama dan sifat yang tidak boleh bagi seorang pun yang tegak hujjah atasnya untuk menolaknya.” Disini kewajiban kita adalah wajib untuk menerima nama-nama dan sifat-sifat Allah tersebut. Allah mengatakan:
وَلِلَّـهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ …
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna it…” (QS. Al-A’raf[7]: 180)
…وَلِلَّـهِ الْمَثَلُ الْأَعْلَىٰ ۚ …
“dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi;” (QS. An-Nahl[16]: 60)
Kewajiban seorang muslim adalah mewajibkan nama-nama dan sifat-sifat Allah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak boleh mengingkari, menafikan atau menolaknya.
Lalu kata Imam Syafi’i, “kalau orang itu menolak nama-nama dan sifat-sifat Allah setelah tegak hujjah atasnya, maka dia bisa kafir.” Karena hal ini berkaitan dengan aqidah, tauhid, iman kepada Allah yang merupakan rukun iman yang tidak sah iman kita kalau kita tidak mengimaninya.
Inilah pentingnya mempelajari aqidah dan tauhid. Karena apalah artinya kita beribadah tanpa tauhid? Apa artinya kita ibadah kalau tauhid kita menyimpang. Maka seorang muslim yang bijak harus betul-betul lurus aqidahnya. Dan tidak akan mungkin kecuali kembali kepada aqidah salafush shalih. Diantaranya kembali kepada aqidah Imam Asy Syafi’i rahimahullahu ta’ala yang beliau hanya meneruskan tongkat estafet ulama-ulama sebelum beliau dari kalangan sahabat, tabi’in maupun tabi’ut tabi’in.
Dalam ucapan Imam Syafi’i di atas ada ucapan bahwa seseorang bisa kafir jika tegak hujjah atasnya. Ini semuanya membantah kelompok teroris atau kelompok khawarij atau yang semisal dengan meraka dimana mereka gegabah mengkafirkan kaum muslimin secara mutlak tanpa tegak hujjah atas mereka. Ahlussunnah wal jama’ah mempunyai kaidah “Tidak semua orang yang jatuh kedalam kekafiran langsung dikatakan kafir.” Bisa jadi seseorang jahil. Dan kejahilan adalah udzur dalam masalah pengkafiran tersebut.
Simak Penjelasan Lengkap dan Download Kajian Aqidah Imam Asy Syafi’i – Ustadz Abdurrahman Thoyyib, Lc.
Podcast: Play in new window | Download
Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda.
Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com
Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :
Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/31651-aqidah-imam-asy-syafii/